Di akhir 2016, Yamaha Musik Indonesia membuat sebuah project bernama Live & Loud. Dalam project ini Yamaha mendemokan sebuah Mixer keluaran terbaru yaitu Yamaha Rivage PM10. Yamaha Musik Indonesia menggelar konser yang diisi oleh Payung Teduh untuk membuat sebuah album yang direkam secara live menggunakan Yamaha Rivage PM10 tersebut. Konsernya dilaksanakan di Gedung Yamaha Musik Indonesia di bilangan Bundaran Semanggi, Jakarta Selatan.
Rhaya Flicks turut mendorong project ini untuk menjadi sebuah album video clip Payung Teduh x Yamaha Live & Loud. Di Produseri oleh Futih Aljihadi, dan di sutradarai oleh Indra Gunawan, ke 12 video klip yang menampilkan Payung Teduh itu, sudah dapat kalian saksikan di youtube channel Yamaha Musik Indonesia.
Salah satu impian para personel band dengan pencapaian seperti Payung Teduh adalah bermain musik diiringi orkestra. Kebutuhan produksi untuk konser seperti itu tentu membutuhkan penanganan yang serius. Bekerjasama dengan Payung Teduh, Yamaha mewujudkan konser tersebut dengan tajuk Yamaha Live & Loud.
Konser Payung Teduh dengan orkestra tercetus saat pertemuan pertama Yamaha dengan management Payung Teduh. Konsep ini langsung diterjemahkan dengan 12 string dan 4 brass section yang akan berkolaborasi dengan para personel Payung Teduh.
Mini orkestra tersebut mengiringi 11 lagu Payung Teduh yang telah didengar oleh 2,5 juta kali oleh para fans band ini. Sebut saja lagu “Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan”, atau “Menuju Senja” yang sudah dikenal khalayak, ditambah dengan sentuhan orkestra membuat lagu-lagu ini terdengar mewah dan megah. Sadrach Lukas yang bertidak sebagai music director, juga membuat komposisi orkestrasi untuk lagu “Resah” dan “Amy”.